Senin, 19 Desember 2011

MENGEMBANGKAN STRATEGI INSTRUKSIONAL/PEMBELAJARAN


MENGEMBANGKAN STRATEGI INTRUKSIONAL/PEMBELAJARAN

A.     Pengertian

Strategi instruksional adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa belajar. Jonassen et al. (1991) mendefinisikan strategi instruksional sebagai the plan and the techniques that the instructor/instructional designer uses to engage the learner and facilitate learning (p. 34). Strategi instruksional mengoperasionalkan model pedagogi. Strategi instruksional merupakan spesifikasi bagaimana implikasi teori belajar diubah menjadi prosedur instruksional, yang menghasilkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Contoh strategi instruksional meliputi: (1) melaksanakan pembelajaran autentik, (2) memfasilitasi pemecahan masalah, eksplorasi, dan pembuatan hipotesis, (3) melakukan kolaborasi, (4) memberikan scaffolding, (5) melakukan artikulasi dan refleksi.
Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa suatu strategi instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa.
Ia menyebutkan ada lima komponen umum dari strategi
instruksional, yaitu:
1.      Kegiatan prainstruksional
2.      Penyajian informasi
3.      Partisipasi siswa
4.      Tes
5.      Tindak lanjut
Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi instruksional. Gagne dan Briggs (1979) menyebutkan ada sembilan urutan kegiatan instruksional, yaitu:
1.      Memberi motivasi atau menarik perhatian
2.      Menjelaskan tujuan instruksional
3.      Mengingatkan kompetensi prasyarat
4.      Memberi stimulus (masalah, topik, konsep)
5.      Memberi petunjuk belajar
6.      Menimbulkan penampilan siswa
7.      Memberi umpan balik
8.      Menilai penampilan
9.      Menyimpulkan

Dengan demikian, strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan. Dengan kata lain strategi instruksional dapat pula disebut sebagai cara yang sistematis dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Artinya hal ini berkenaan dengan bagaimana menyampaikan isi pelajaran.
Dalam setiap pemilihan strategi instruksional para pengajar perlu mengajukan dua pertanyaan: pertama, seberapa jauh strategi yang disusun itu didukung dengan teori-teori psikologi dan teori instruksional yang ada? Kedua, seberapa jauh strategi yang disusun itu efektif dalam membuat siswa mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan? Karena strategi instruksional ini disusun untuk mencapai tujuan instruksional tertentu, maka ia harus disusun sesuai dengan TIK (Tujuan Instruksioanl Khusus). Pada umumnya model desain instruksional seperti Instructional Development Institute, System Approach for Education, The Project Minerva, Banathy, dan Teaching Research menggunakan langkah yang sama. Mereka mengembangkan strategi instruksional langsung dari TIK.
B.     Komponen-komponen dalam Penyusunan Strategi Instruksional
Pada dasarnya dalam strategi instruksional terbagi atas empat komponen utama, yaitu: urutan kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu.
Komponen utama pertama, yaitu: urutan kegiatan instruksional, mengandung beberapa komponen: pendahuluan, penyajian, dan penutup.
Komponen pendahuluan terdiri dari tiga langkah, sebagai berikut:
1.   Penjelasan singkat tentang isi pelajaran
2.   Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman          siswa, dan
3.   Penjelasan tentang tujuan instruksional
Komponen penyajian terdiri atas tiga langkah, yaitu:
1.      Uraian
2.      Contoh
3.      Latihan
Komponen penutup terdiri dari dua langkah, yaitu:
1.      Tes formatif dan umpan balik
2.      Tindak lanjut
Komponen utama kedua, yaitu: metode instuksional, terdiri atas berbagai macam metode yang digunakan dalam setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Dalam setiap langkah tersebut mungkin menggunakan satu atau beberapa metode atau mungkin pula beberapa langkah menggunakan metode yang sama.
                                    Komponen utama ketiga, yaitu media instruksional, berupa media cetak atau media audiovisual yang digunakan pada setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Seperti halnya penggunaan metode instruksional, mungkin beberapa media digunakan pada suatu langkah atau satu media digunakan pada beberapa langkah.
Komponen utama keempat, yaitu waktu, berapa lama waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan instruksional.
Dalam bentuk bagan strategi instruksional tampak sebagai berikut:
  

Tabel 1. Komponen utama dan subkomponen dalam strategi instruksional
Urutan Kegiatan Instruksional
Metode
Media
Waktu
Pendahuluan
Deskripsi singkat:



Relevansi:



TIK:



Penyajian
Uraian:



Contoh:



Latihan:



Penutup
Tes Formatif:



Umpan Balik:



Tindak Lanjut:




DAFTAR PUSTAKA
Ø  Reigeluth, Charles M., Carr-Chellman, Alison A. (2009). Instructional Design Theories and Models. Building a Common Knowledge Base. Madison Ave, New York: Taylor and Francis Publisher.
Ø  Sadiman, Arief. S., Rahardjo., Haryono, Anung., & Rahardjito. (2009). Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.  Raja Grafindo Persada. Jakarta.